71 tahun
sudah negara ini merdeka, telah banyak perubahan yang dialami. Mulai dari
sosial, politik, ekonomi, dan budaya, terlihat jelas perubahannya. Secara fisik
negara ini mengalami perkembangan yang pesat. Lalu, bagaimana kondisi
pendidikan Indonesia saat ini?
Pendidikan merupakan satu aspek yang paling penting demi mewujudkan Indonesia yang maju, yang dapat bersaing dengan berbagai negara di belahan dunia. Berbagai permasalahan di dunia pendidikan selalu menjadi perhatian utama seluruh aspek masyarakat di negara ini. Setelah 71 tahun terlewati, pendidikan di negara ini mengalami kemajuan, tapi sayangnya kemajuan ini terlihat lamban dibandingkan dengan negara tetangga.
Berbagai kebijakan
dan sistem pendidikan diciptakan, demi kemajuan pendidikan. Namun, hingga kini
nyatanya berdasarkan data dari survey yang dilakukan oleh OECD (organisation
for Economic Co-operation and Development) tahun 2015, kualitas pendidikan
Indonesia menempati peringkat 69 dari 76 negara, padahal 5 teratasnya berasal
dari Asia, dimana Singapura yang menempati peringkat pertama. Data ini tentu
menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia masih kalah jauh dengan negara
terdekatnya yaitu Singapura, dan data ini menunjukkan di negara ini masih
banyak permasalahan yang harus dibenahi.
Tentu, banyak
sekali faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan di negara ini. Salah
satu faktor permasalahan yang menghambat kemajuan pendidikan di Indonesia
adalah sistem pendidikan yang diterapkan, dimana para siswa “dipaksa” untuk
menguasai banyak bidang keilmuan, yang tidak berdasarkan atas minat dan bakat
dari siswa tersebut, sehingga banyak dari generasi muda bangsa ini tidak
memiliki tujuan yang ingin dicapainya. Hal itu terjadi karena mereka tidak di
bimbing untuk menemukan dan menentukan apa yang mereka ingin lakukan
kedepannya.
Tidak bisa
dipungkiri bahwa rendahnya kualitas guru juga turut andil dalam permasalahan
ini, menurut hasil uji kompetensi guru secara nasional tahun 2012, nilai
rata-rata guru di seluruh Indonesia hanya 44,5. Sedangkan nilai kompetensi guru
minimal 70 dari skor maksimal 100.
Kebanyakan
guru di Indonesia masih berpikiran “kaku”, menganggap bahwa siswa harus
berpikir seperti apa yang guru katakan. Sehingga siswa tidak leluasa untuk
mengeksplor kemampuan yang dimiliki. Mereka hanya mengikuti apa yang guru
inginkan, menyebabkan output yang dihasilkan adalah murid yang tidak memiliki
jati diri dan tidak berpikir kritis.
Dan
ironisnya, pendidikan di negeri ini masih mementingkan hasil akhir saja, tanpa
mempertimbangkan proses. Sehingga generasi penerus bangsa ini, melakukan
berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan proses yang minimal.
Menyelesaikan
permasalahan pendidikan di negara ini tidaklah mudah, tetapi bukan berarti
tidak bisa. Semua pihak harus ikut serta, dimulai dari diri sendiri dengan cara
merevolusi mental “instan” dan “kaku” yang selama ini telah mendarah daging
dalam bangsa ini.
Referensi :
1. https://www.taralite.com/artikel/post/kualitas-pendidikan-indonesia-di-mata-dunia/
2.http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/05/150513_majalah_asia_sekolah_terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Eh, Mau kemana? Kasih komentar dulu dong, mumpung gratis~ Tenang pasti di komen balik kok.