Jumat, 15 Mei 2015

Kenapa bukan bahasa isyarat?

Assalammualaikum.

Hai guys, whatsapp? Piye kabare? Gimane kabarnye? Kumaha damang? Nasilsin? Hoe gaat het met je? Wie geht es dir?

Pasti kalian bingung kan kenapa aku nulis begitu? Aku pun bingung hufft. Padahal intinya cuma pingin tanya 'apa kabar'. Iya apa kabar dengan hatimu yang masih membeku & selalu berharap diberikan pertanyaan 'kamu mau gak balikan sama aku?' -dari mantan- *jreeeeenggg* HAHAHA *ketawajahat*

Sudahlah aku tidak ingin menambah penderitaan kalian (kita) para fakir cinta. Oh ya bahasa-bahasa itu disponsori oleh google translate, Jadi jika ada kesalahan jangan salahkan saya... tolong, saya hanya korban disini. Kamera mana? Mana kamera? Hah?
Oke, aku berasa kerupuk baru abis digoreng. Garing.

Jadi, malam ini eh tepatnya dini hari ini aku ingin curhat (lagi). Curhat ku ini berhubungan dengan pembukaan diatas, yaitu mengenai Bahasa. Bahasa manusia ya tentunya hahaha. Jadi, selama ini aku merasakan menjadi manusia yang terkucilkan karna oh karna sampai detik ini -00.46- aku hanya bisa Bahasa Indonesia, iya, hanya itu. Entah apa yang salah selama 17 tahun hidup, selama 12 tahun belajar bahasa inggris, 3 tahun belajar bahasa jerman, aku belum juga menguasai bahasa-bahasa itu.
Ini kenyataan yang amat menyedihkan, silahkan kalian tertawakan. Aku ikhlas heeem.

Selama ini aku berfikir kenapa bahasa inggris yang menjadi bahasa internasional?  Kenapa gak bahasa isyarat yang dijadikan bahasa internasional?

Hah? Bahasa isyarat fi?
Iya isyarat bukan i.......syaraf (read:gila)
Bukan i.....syarif juga ya. Oke garing. *munculjangkrik*

Jadi gini, aku tiba-tiba kepikiran kalo bahasa isyarat yang dijadikan sebagai bahasa internasional, maka ada beberapa poin kelebihannya :

1. Keadilan.
Yap, jika bahasa isyarat yang dijadikan bahasa internasional maka semua orang di negara inggris,indonesia,spanyol,dll. Harus belajar bahasa isyarat! Kan kalo bahasa inggris, yang lahir di inggris sih enak, lah gimana kabarnya aku yang lahir di cengkareng wkwkwk.

2. Tidak ada yang namanya tuna rungu dan tuna wicara.
Nah ini yang paling luar biasaaa saudara-saudara, jadi jika bahasa isyarat yang digunakan sebagai bahasa internasional maka gak ada kan yang namanya tuna rungu & tuna wicara, karna semua orang berbahasa sama dengan mereka. Tidak adalagi diskriminalisasi. Kata-kata yang terakhir itu susah amat ya ngetiknya -_-

3. Tidak akan ada orang yang maki-maki dengan suara 8 oktaf.
Ya, ini lah keuntungan yang maha dasyat yang akan didapat. Anda sering dimarahi oleh bos? Sering dicaci maki karna datang terlambat? Nah inilah solusi terbaik dari kami *tibatibajadisales*. Kalo bahasa isyarat yang jadi bahasa internasional, dijamin kuping kamu akan terjaga kesuciannya, karena tidak akan pernah mendengar caci maki dari orang-orang. Wah sangat luar biasa saudara-saudara.

Nah itu tadi beberapa kelebihan yang sangat dilebih-lebihkan dan amat dikarang-karang. Eh tapi kalo ada kelebihan pasti ada kekurangan kan? Ya. Tepat, mari kita bahas kekurangannya. Ini sebuah pernyataan yang disajikan dalam bentuk pertanyaan, yang akan ditanyakan oleh pemberi pernyataan *ditimpuksendal*. So cekidot :

1. Terus fungsi kamu dikasih pita suara sama lidah buat apa fi? Buat apaaaa?
2. Lalu bagaimana nasib tuna netra fi? Hah? Bagaimana nasib mereka, pasti mereka akan merasa dianak tirikan, anak bawangkan, anak payaan, anak melonan, anak nanasan. *bikinrujak*
3. Lalu bagaimana nasib para penyiar radio fi? Bagaimana? Kalo penyanyi sih keliatan di tv, kalo penyiar radio bagaimanaa fiiiiiii?

Oke kira-kira itulah kekurangannya, sebenarnya masih banyak tapi aku mah orangnya gak suka pamer banyak2 jadi dikit-dikit aja wkwkwk. *ditimpukgalon*

Itu lah curhatan ku pagi hari ini yang sangat amat gak penting dan sangat amat dikarang-karang dan sangat amat panjangggggg -_-
Tulisan ini eh ketikan maksudnya, tidak bermaksud menyinggung siapapun serta apapun, karna tulisan ini ditujukan untuk para penghayal sepeti aku huooo. Itu semua hasil kerja otakku yang sangat luar biasa iniiii. Beri tepuk tangan. Semua ini hanyalah untuk seru-seruan yang sebenarnya dimaksudkan untuk segala keisengan dan sebenar-benarnya untuk mengusir rasa kesepian dan kegalauan, oh wafiiii kamu amat....... menyebalkan.

Jadi, bagaimana pendapat kalian teman-teman? Adakah orang yang khayalannya lebih tinggi levelnya dibanding khayalanku. Mari kita bertukar hayalan. Yeaahh.

See you.
Tegal alur, kalideres, jakarta barat.
Sabtu, 16 mei 2015. Pukul. 2.05 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Eh, Mau kemana? Kasih komentar dulu dong, mumpung gratis~ Tenang pasti di komen balik kok.