Selasa, 26 Mei 2015

Ayo, Berperikehewanan!

Assalammualaikum

Selamat sore teman-teman, piye kabare? Apik toh? Bener gak sih bahasa jawanya gitu? Kalo salah maap yak, urang sunda soalnya. *gaknanya

Baiklah, bertemu lagi dengan Wafi, saya adalah manusia*yaiyalah. Tapi tenang saya benar-benar manusia, bukan manusia harimau bukan pula manusia kucing, tapi kalo ada yang nyebut manusia bidadari sih dengan senang hati *muntahduit.

Ngomongin soal manusia harimau&manusia kucing jadi kepikiran kalo akhir-akhir ini manusia sering menggunakan nama-nama binatang dalam berbagai hal.
Iya, dalam berbagai hal, mulai dari nama sinetron, nama grup dangdut *inibanyakbanget, sampe memuji orang pun menggunakan nama hewan. IYA MEMUJI.

Yang jadi pertanyaan, emang mereka udah minta ijin sama hewan-hewan yang mereka pakek namanya? Bisa jadi itu hewan gak ikhlas namanya dipakek gitu aja tanpa royalti pula hiks. #akuemangmatre.

Mungkin kalo ada DPRDh (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hewan) -namanya maksain, sengaja biar nyambung aja sama singkatannya-  mereka akan demo kesana, menuntut atas manusia-manusia yang ngakunya manusia tapi kelakuan dan hati kaya binatang, eh tapi kalimat itu juga salah deh.
Emang apasih salah hewan-hewan? Mereka selalu di jadikan pihak yang teraniaya, kalo ada manusia yang gak berkemanusiaan pasti dibilang kelakuannya kaya binatang. Lah, kan itu binatang gak salah apa-apa mereka diem-diem aja, manusianya yang salah tapi binatang yang disalah-salahin. Emang dasar manusia kerjaannya cari-cari kesalahan orang lain, bahkan binatang disalah-salahin.

Eh kenapa aku sewot banget ya? Kenapa aku marah-marah gini? Kenapa bukan aku yang jadi pacarnya lee min ho? Kenapaaaa? *yang terakhir itu curhat+ngarep+menghayal hahaha.

Eh tapi gak semua manusia kaya gitu ya, ini hanya pendapatku kepada segilintir orang yang aku tahu. Kan pada dasarnya manusia itu makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, kitalah yang dipercaya memiliki akal dan hawa napsu sekaligus. Tapi jangan hanya karna kita menjadi makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna, kita seenaknya aja kepada hewan & tumbuhan apalagi kepada sesama manusia. Sudah seharusnya kan kita saling menghormati? Sebagai sesama makhluk ciptaan-Nya. Super sekali wafi kata-katanya. *efek makan nasi uduk nih kayanya.

Yooo, sekian curhatan panjang ini, bosen juga ya curhat terus u,u eh yang curhat aja bosen apalagi yang baca ya? Huahahaha.
Mohon maap ya kalo ada salah-salah kata, ya namanya juga manusia~

Wassalammualaikum

Jumat, 15 Mei 2015

Kenapa bukan bahasa isyarat?

Assalammualaikum.

Hai guys, whatsapp? Piye kabare? Gimane kabarnye? Kumaha damang? Nasilsin? Hoe gaat het met je? Wie geht es dir?

Pasti kalian bingung kan kenapa aku nulis begitu? Aku pun bingung hufft. Padahal intinya cuma pingin tanya 'apa kabar'. Iya apa kabar dengan hatimu yang masih membeku & selalu berharap diberikan pertanyaan 'kamu mau gak balikan sama aku?' -dari mantan- *jreeeeenggg* HAHAHA *ketawajahat*

Sudahlah aku tidak ingin menambah penderitaan kalian (kita) para fakir cinta. Oh ya bahasa-bahasa itu disponsori oleh google translate, Jadi jika ada kesalahan jangan salahkan saya... tolong, saya hanya korban disini. Kamera mana? Mana kamera? Hah?
Oke, aku berasa kerupuk baru abis digoreng. Garing.

Jadi, malam ini eh tepatnya dini hari ini aku ingin curhat (lagi). Curhat ku ini berhubungan dengan pembukaan diatas, yaitu mengenai Bahasa. Bahasa manusia ya tentunya hahaha. Jadi, selama ini aku merasakan menjadi manusia yang terkucilkan karna oh karna sampai detik ini -00.46- aku hanya bisa Bahasa Indonesia, iya, hanya itu. Entah apa yang salah selama 17 tahun hidup, selama 12 tahun belajar bahasa inggris, 3 tahun belajar bahasa jerman, aku belum juga menguasai bahasa-bahasa itu.
Ini kenyataan yang amat menyedihkan, silahkan kalian tertawakan. Aku ikhlas heeem.

Selama ini aku berfikir kenapa bahasa inggris yang menjadi bahasa internasional?  Kenapa gak bahasa isyarat yang dijadikan bahasa internasional?

Hah? Bahasa isyarat fi?
Iya isyarat bukan i.......syaraf (read:gila)
Bukan i.....syarif juga ya. Oke garing. *munculjangkrik*

Jadi gini, aku tiba-tiba kepikiran kalo bahasa isyarat yang dijadikan sebagai bahasa internasional, maka ada beberapa poin kelebihannya :

1. Keadilan.
Yap, jika bahasa isyarat yang dijadikan bahasa internasional maka semua orang di negara inggris,indonesia,spanyol,dll. Harus belajar bahasa isyarat! Kan kalo bahasa inggris, yang lahir di inggris sih enak, lah gimana kabarnya aku yang lahir di cengkareng wkwkwk.

2. Tidak ada yang namanya tuna rungu dan tuna wicara.
Nah ini yang paling luar biasaaa saudara-saudara, jadi jika bahasa isyarat yang digunakan sebagai bahasa internasional maka gak ada kan yang namanya tuna rungu & tuna wicara, karna semua orang berbahasa sama dengan mereka. Tidak adalagi diskriminalisasi. Kata-kata yang terakhir itu susah amat ya ngetiknya -_-

3. Tidak akan ada orang yang maki-maki dengan suara 8 oktaf.
Ya, ini lah keuntungan yang maha dasyat yang akan didapat. Anda sering dimarahi oleh bos? Sering dicaci maki karna datang terlambat? Nah inilah solusi terbaik dari kami *tibatibajadisales*. Kalo bahasa isyarat yang jadi bahasa internasional, dijamin kuping kamu akan terjaga kesuciannya, karena tidak akan pernah mendengar caci maki dari orang-orang. Wah sangat luar biasa saudara-saudara.

Nah itu tadi beberapa kelebihan yang sangat dilebih-lebihkan dan amat dikarang-karang. Eh tapi kalo ada kelebihan pasti ada kekurangan kan? Ya. Tepat, mari kita bahas kekurangannya. Ini sebuah pernyataan yang disajikan dalam bentuk pertanyaan, yang akan ditanyakan oleh pemberi pernyataan *ditimpuksendal*. So cekidot :

1. Terus fungsi kamu dikasih pita suara sama lidah buat apa fi? Buat apaaaa?
2. Lalu bagaimana nasib tuna netra fi? Hah? Bagaimana nasib mereka, pasti mereka akan merasa dianak tirikan, anak bawangkan, anak payaan, anak melonan, anak nanasan. *bikinrujak*
3. Lalu bagaimana nasib para penyiar radio fi? Bagaimana? Kalo penyanyi sih keliatan di tv, kalo penyiar radio bagaimanaa fiiiiiii?

Oke kira-kira itulah kekurangannya, sebenarnya masih banyak tapi aku mah orangnya gak suka pamer banyak2 jadi dikit-dikit aja wkwkwk. *ditimpukgalon*

Itu lah curhatan ku pagi hari ini yang sangat amat gak penting dan sangat amat dikarang-karang dan sangat amat panjangggggg -_-
Tulisan ini eh ketikan maksudnya, tidak bermaksud menyinggung siapapun serta apapun, karna tulisan ini ditujukan untuk para penghayal sepeti aku huooo. Itu semua hasil kerja otakku yang sangat luar biasa iniiii. Beri tepuk tangan. Semua ini hanyalah untuk seru-seruan yang sebenarnya dimaksudkan untuk segala keisengan dan sebenar-benarnya untuk mengusir rasa kesepian dan kegalauan, oh wafiiii kamu amat....... menyebalkan.

Jadi, bagaimana pendapat kalian teman-teman? Adakah orang yang khayalannya lebih tinggi levelnya dibanding khayalanku. Mari kita bertukar hayalan. Yeaahh.

See you.
Tegal alur, kalideres, jakarta barat.
Sabtu, 16 mei 2015. Pukul. 2.05 WIB.

Selasa, 12 Mei 2015

Rugikah berbagi kebaikan?

Assalammualaikum teman-teman.

Masih ada yang melek gak? Atau bahkan masih ada yang belajar? Kalo iya, kita sama huhuhu.
Sudah lama sekali tidak menulis disini, padahal banyak hal yang ingin aku ceritakan tapi nanti ya, tunggu tanggal mainnya haha. Jika Allah mengijinkan.

Oke, tengah malam gini aku ingin sedikit mencurahkan kegundahanku a.k.a CURHAT wkwkwk. Tapi ini curhat yang agak serius sih,ah udah ah kebanyakan basa basi banget sih fi, langsung aja cerita.
Okey, okey aku mulai cerita aja ya

Kalian tau SBMPTN gak? Kalo belum tau aku jelasin dulu ya. Jadi, SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) itu salah satu jalur masuk kita-alumni sma sederajat- untuk melanjutkan keperguruan tinggi negeri. Nah kabar buruknya soal sbmptn itu 5x lebih susah dibanding soal un. Ngerjain soal un aja aku sampe jungkir balik apalagi sbmptn. Tapi ya mau gimana lagi, aku harus hadepin supaya bisa lolos PTN.

Nah aku kan gak les ya jadi harus jungkir balik belajar sendiri, cari info sana sini, minjem buku atau apapun ke orang2.  Kebetulan temen aku  les di salah satu bimbel ternama di Indonesia. Di bimbel itu udah terkenal lah bahwa yang bimbel disina rata2 lolos ptn secara bimbel disitu mahal banget bro,sis. Bayangin aja cuma sebulan aja 2,6 jtan. lah mama aku mana punya uang sebanyak itu. Karna alasan itu lah, aku pinjem soal-soal try out sama temen aku itu buat tambah2 wawasan soal.

Sekitar jam 11an aku kerumah dia, rumahku sama dia kan jauh kaya kamu sama aku, jauh... *lahcurhat*wkwkwk. Dari pada bete kesana sendiri ya aku minta temenin sama temenku namanya yosi. Dan yosi mau yaudah berangkat lah kita kerumah temen aku itu sebut saja namanya "pevita" =))
Jam 12an kita nyampe dirumah pevita, bayangin teman-teman, aku sama yosi 1 jam dijalan, panas-panasan, debu, & bayangan masalalu menghampiri kita *yangterakhirabaikan* wkwkwk. Pas aku sampe rumah pevita dia lagi mandi dan karna aku udah bilang sama dia sebelumnya mau minjem buat fotocopy, dia minta tolong mamanya ambilin soal2 itu dan kasih ke aku. Dan karna dia juga mau pake soalnya, aku buru2 fotocopy deket rumahnya. Abis fotocopy yang lama banget itu -_- aku balik lagi kerumah dia dan pas dirumah pevita aku langsung kasih soalnya dan bilang makasih terus langsung pamit pulang karna dia mau les, sempet ngobrol sedikit sih terus aku rada bingung mukanya jutek gitu tapi aku gak berpikiran aneh2 yaudah deh aku sama yosi pulang dari rumah pevita.

Nah singkat cerita tadi sekitar jam 20.30 pevita sms aku, kurang lebih smsnya kaya gini "Waf, jangan ksh soal to (try out) gue ke siapa siapa dong kayak tadi. Gue cuma mau ksh tau lu doang. gamau kasih tau yang lain soalnya. bagi ke org yg gue ga kenal rugi aja."
Nah pas baca itu aku kaget, mana baru bangun tidur kan. Aku gak sama sekali kepikiran dia bakal sms kaya gitu, karna menurutku dia itu baik, baik banget malah. Kita kenal dari smp, abis baca sms itu aku langsung mikir, kan itu cuma soal gak ada pembahasannya & aku juga gak minta dia buat ngajarin aku.

Dari segimana dia merasa rugi? Karna bagi2 informasi ke orang lain dia merasa rugi? Nah loh, aku jadi mikir kalo bagi2 soal aja udah ngerasa rugi apalagi bagi2 ilmu? Bagi2 harta dunia yang sementara ini? Dari situ aku terus mikir, sampe2 gak konsen belajar. Kalo semua orang berpikiran begitu, kalo mereka menganggap ngasih soal aja bikin mereka rugi, gak akan ada dong yang mau jadi pengajar sampe ke pelosok2 negeri ini? Tapi untungnya banyak orang baik di negeri ini yang mau berkorban untuk orang lain.

Dan yang aku makin resah, aku&dia mati2an belajar untuk jadi mahasiswa, sedangkan mahasiwa itu diharapkan dapat menyumbangkan aspirasinya bukan cuma untuk keluarganya tapi untuk bangsa dan negerinya. Kalo dia merasa bagi2 soal aja udah rugi, aku jamin gak akan mau dia ngerelain waktu, tenaga, dan uangnya untuk orang lain. Lah kalo gitu selama ini cita2 dia untuk berguna bagi orang lain, apa kabarnya?

Aku tau kok yang dia maksud itu dia udah les bayar mahal, mahal banget malah. Dan aku cuma bisa minta. Tapi aku gak kepikiran sama sekali kalo dia akan kaya gitu, karna aku mikirnya selama aku punya hal yang berguna untuk orang lain akan aku kasihin ke mereka. Selama ini aku sering banget cari2 info tentang univ, beasiswa, dll. Terus aku langsung kasih tau kesemua temen2ku karna aku yakin itu setidaknya berguna untuk mereka. Oh aku juga mau bilang aku cuma minta anterin doang sama yosi, dia juga gak fotocopy soalnya karna dia ips sedangkan itu soal2 ipa. 

Sekian kegundahan hatiku yang sangat panjang dan (gak) penting ini. Mohon maaf bila ada yang merasa tersinggung atau apapun, karna maksud aku nulis ini cuma ingin mencurahkan sedikit kegundahanku. Tapi kalo menurutku ini penting banget demi Indonesia yang lebih baik. MERDEKA! *pakaiiketkepala*
Oh ya tambahan kalo ada kesamaan nama & tempat itu hanyalah kebetulan belaka, apalagi kalo ada yang samaan jomblo *eh #salamjomblo. Yeahh wkwkwk

Wassalammualaikum.