Sabtu, 20 Agustus 2016

71 Tahun Merdeka, Apa Kabar Pendidikan Indonesia?


71 tahun sudah negara ini merdeka, telah banyak perubahan yang dialami. Mulai dari sosial, politik, ekonomi, dan budaya, terlihat jelas perubahannya. Secara fisik negara ini mengalami perkembangan yang pesat. Lalu, bagaimana kondisi pendidikan Indonesia saat ini?

Pendidikan merupakan satu aspek yang paling penting demi mewujudkan Indonesia yang maju, yang dapat bersaing dengan berbagai negara di belahan dunia. Berbagai permasalahan di dunia pendidikan selalu menjadi perhatian utama seluruh aspek masyarakat di negara ini. Setelah 71 tahun terlewati, pendidikan di negara ini mengalami kemajuan, tapi sayangnya kemajuan ini terlihat lamban dibandingkan dengan negara tetangga. 

Berbagai kebijakan dan sistem pendidikan diciptakan, demi kemajuan pendidikan. Namun, hingga kini nyatanya berdasarkan data dari survey yang dilakukan oleh OECD (organisation for Economic Co-operation and Development) tahun 2015, kualitas pendidikan Indonesia menempati peringkat 69 dari 76 negara, padahal 5 teratasnya berasal dari Asia, dimana Singapura yang menempati peringkat pertama. Data ini tentu menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia masih kalah jauh dengan negara terdekatnya yaitu Singapura, dan data ini menunjukkan di negara ini masih banyak permasalahan yang harus dibenahi.

Tentu, banyak sekali faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan di negara ini. Salah satu faktor permasalahan yang menghambat kemajuan pendidikan di Indonesia adalah sistem pendidikan yang diterapkan, dimana para siswa “dipaksa” untuk menguasai banyak bidang keilmuan, yang tidak berdasarkan atas minat dan bakat dari siswa tersebut, sehingga banyak dari generasi muda bangsa ini tidak memiliki tujuan yang ingin dicapainya. Hal itu terjadi karena mereka tidak di bimbing untuk menemukan dan menentukan apa yang mereka ingin lakukan kedepannya. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa rendahnya kualitas guru juga turut andil dalam permasalahan ini, menurut hasil uji kompetensi guru secara nasional tahun 2012, nilai rata-rata guru di seluruh Indonesia hanya 44,5. Sedangkan nilai kompetensi guru minimal 70 dari skor maksimal 100.

Kebanyakan guru di Indonesia masih berpikiran “kaku”, menganggap bahwa siswa harus berpikir seperti apa yang guru katakan. Sehingga siswa tidak leluasa untuk mengeksplor kemampuan yang dimiliki. Mereka hanya mengikuti apa yang guru inginkan, menyebabkan output yang dihasilkan adalah murid yang tidak memiliki jati diri dan tidak berpikir kritis.

Dan ironisnya, pendidikan di negeri ini masih mementingkan hasil akhir saja, tanpa mempertimbangkan proses. Sehingga generasi penerus bangsa ini, melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan proses yang minimal.

Menyelesaikan permasalahan pendidikan di negara ini tidaklah mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Semua pihak harus ikut serta, dimulai dari diri sendiri dengan cara merevolusi mental “instan” dan “kaku” yang selama ini telah mendarah daging dalam bangsa ini.


Referensi :
1. https://www.taralite.com/artikel/post/kualitas-pendidikan-indonesia-di-mata-dunia/
2.http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/05/150513_majalah_asia_sekolah_terbaik

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Eh, Mau kemana? Kasih komentar dulu dong, mumpung gratis~ Tenang pasti di komen balik kok.